Pertempuran Marj Rahit | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Penaklukan Suriah oleh Muslim | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Kekhalifahan Rasyidin | Ghassaniyah | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Khalid bin Walid | Tidak diketahui | ||||||
Kekuatan | |||||||
9.000 orang | Tidak diketahui | ||||||
Korban | |||||||
Tergolong sedikit | Tergolong sedikit |
Pertempuran Marj Rahit (bahasa Arab: معركة مرج راهط) adalah konflik kecil yang terjadi antara sekutu Arab Ghassaniyah dari Kekaisaran Romawi Timur dan pasukan Rasyidin di bawah komando Khalid bin Walid pada bulan April 634. Saat pagi hari setelah Pertempuran Hunain, Khalid memindahkan pasukannya yang berjumlah 9000 orang menuju Damaskus.
Sekitar 20 mil atau 32 kilometer dari Damaskus terletak celah dengan ketinggian 2000 kaki atau 609 meter di atas pedesaan sekitarnya. Punggungan terkait adalah bagian dari kisaran yang dikenal sebagai Jabal-ash-Sharq, yang merupakan cabang dari Pegunungan Anti-Lebanon dan membentang ke arah timur laut ke Tadmur. Lintasannya itu jaraknya cukup panjang. Khalid berhenti di puncak dan menancapkan panjinya. Sebagai hasinya, lintasan tersebut dikenal sebagai Saniyyat-ul-Uqab (ثنية العقاب), (bahasa Inggris: Pass of the Eagle; bahasa Indonesia: Celah Rajawali).
Dari tempat itu, Khalid bin Walid memindahkan pasukannya ke Marj Rahit, yaitu sebuah padang rumput besar di dekat kota Adra saat ini, yakni di barat laut Damaskus.